Powered by Blogger.

STARBIO PLUS

Serbuk bioteknologi modern
untuk mengatasi limbah organik rumah tangga

Aman bagi pipa dan kulit praktis -tanpa harus kuras/sedot Cukup Dituangkan Ke Dalam Closet/Septic-Tank

HEMAT BIAYA,WAKTU,
dan TENAGA

PENTING

sebelum menggunakan Starbio Plus

SEPTIC-TANK YANG BENAR

-MEMPUNYAI RESAPAN
Lantai Resapan terdiri dari pasir batu karang,injuk dan tanah,tidak boleh di semen/di beton.
kesalahan dalam membuat resapan mengakibatkan Septic-tank sering penuh dengan air.

-MEMPUNYAI PIPA UDARA
pipa udara yang menjulang ke udara terbuka,fungsinya untuk mengeluarkan gas gas yang timbul akibat adanya proses dekomposisi/pembusukan tinja oleh mikroba didalam septic-tank.
apabila pipa ini tidak ada /tersumbat,gas akan keluar melalui closet,menebarkan bau busuk.

PERHATIKAN HAL-HAL DIATAS SEBELUM MENGGUNAKAN STARBIO PLUS,AGAR HASIL EFEKTIF DAN MEMUASKAN


Cerpen : Berbakti Pada Orang Tua




Ini adalah sepenggal kisah kehidupan seorang teman. Aku mengenalnya 3 tahun lalu, tepatnya ketika aku diminta mengajar ekstra bina vokalia di salah satu TK Islam di Surabaya, tempat ia mengajar..

Aku memanggilnya Bunda Dini. Perempuan kelahiran tahun 1991, satu tahun lebih muda dariku. Pembawaanya energik, penuh semangat, kadang celometan kalau bicara, khas orang Surabaya. Dia adalah seorang penghafal Qur'an dan menjadi fasilitator di beberapa rumah Tafhidz di kota Pahlawan ini.

Tahun lalu aku mendengar kabar bahwa ia telah menikah. Merasa tak diundang di pernikahannya, aku omelin orang itu, "Bun, kalau aku memang tidak dianggap teman dekat, ya minimal dikbarilah aku ini. Masa sih nikah gak bilang - bilang ? setidaknya aku bisa memberikan do'a barokah buat kalian."

"Gak punya pulsa buat SMS Sampeyan, Kak," jawabnya santai. "Empret lah!"
Lalu, kami sama - sama tertawa.

Sepertinya tak ada yang istimewa dari perbincangan seputar pernikahan itu. Hingga ketika aku bertanya darimana ia kenal dengan sang pujaan hati, hingga tentang pernikahannya yang super mendadak itu, ia pun bercerita. Cerita yang nantinya akan membuat hatiku berkali - kali bergetar mendengarnya....


Dini ....

Aku terlahir sebagai anak semata wayang. Kini usiaku 25 tahun, dan penampilanku biasa saja. Shalihah tidak, celometan iya. Cantik tidak, jerawatan iya. Seksi tidak, gendut iya. Putih tidak, hitem banget. Terlalu biasa kan ? Bahkan jika aku menawarkan diri kepada 20 laki - laki untuk menikahiku, bisa dipastikan mereka semua akan menolak.

Tapi, Alhamdulillah, aku tidak perlu susah - susah melakukan hal tersebut, karena setahun lalu Allah mempertemukan aku dengan lelaki muda yang shaleh, pintar, juga penghapal Qur'an, kemudian menyatukan kami dalam mahligai pernikahan suci.

Semasa SMA, aku merupakan anak yang begidakan, banyak tingkah, suka keluyuran bersama teman - teman, mengaji juga jarang, meski tak pernah kulewatkan sholat fardhu 5 waktu. Menikmati masa - masa muda, begitulah pikirku.

Hingga sebuah cobaan membuka mataku. Tepat seminggu setelah aku menyelesaikan Ujian Nasional (UNAS) tingkat SMA, aku mendapat kabar bahwa ibuku menderita kanker serviks tingkat lanjut!

Dan dari sinilah titik balik kehidupanku dimulai....

Makin hari, kondisi ibu makin melemah. Berulang kali ia harus masuk rumah sakit untuk diOpname, tentu saja dengan biaya yang tidak murah. Saat itu belum ada BPJS, imbasnya, perekonomian keluarga kami berantakan, bisnis bapak bangkrut, dan ia mulai terlilit hutang. Dengan kondisi tersebut, aku sadar diri untuk tidak melanjutkan kuliah. Kukatakan hal itu pada ibu, dan beliau hanya menitikan air mata di atas pembaringannya. Ibu meminta maaf karena membuat kuliahku tertunda. Aku menggeleng, berdalih bahwa toh kuliah bisa kapan saja.

Suatu malam, kudengar ibu merintih di kamarnya. Saat kuhampiri, ia telah muntah darah. Cepat bapak membawanya ke rumah sakit. Setelah di diagnosa, dokter memberitahu kami bahwa kanker ibu sudah menyebar ke seluruh tubuhnya. Ketika berita itu kudengar, aku langsung lari menuju ruangan tempat ibu dirawat, dan memeluknya dengan erat. Tak bisa lagi kubendung air mata ini. Lemah ibu membelai kepalaku, aku makin terguncang. Saat itu juga aku bertekad untuk menghafalkan Al Quran demi kesembuhan ibu.

Aku ingat seorang penceramah berkata bahwa amal shaleh bisa menolak bala' dan musibah. Semoga dengan menghafal Al Qur'an, Allah mengangkat segala penyakit ibu.

Keadaan ibu makin parah di kemudian hari. Dokter berkata padaku, "Mbak, saya hanya seorang dokter. Tidak bisa menentukan hidup atau mati manusia. Tapi jika menurut analisa medis...."
"Apa ibu tak bisa sembuh, Dok ?" ucapku bergetar.

Dokter itu menyentuh bahuku, menyuruh duduk. "Sebaiknya Mbak turuti saja permintaan ibu, Lakukan apa pun jika ibu meminta. Sudah saatnya Mbak senangkan hatinya."
"Apa ibu tak bisa sembuh, Dok ?" kali ini pandangku mengabur...

"Sekali lagi, saya hanya seorang dokter. Tak ada kekuatan bagi saya untuk menentukan mati hidupnya manusia. Hanya Allah SWT penggenggam setiap nyawa. Namun menurut analisa kami, penyakit kanker pada tubuh ibu Mbak sudah sangat parah. Kanker itu sudah membentuk benjolan sebesar kepala bayi di rahim ibu Mbak." Dokter itu kembali menepuk pundakku.

Aku tertunduk pasrah. Allah, kuatkan hamba....

Malam hari setelah percakapan itu, ibu terbangun dari tidur, kudengar ia beberapa kali terbatuk, "Nduk, kemarilah."
Aku menghampiri ibu. "Iya, Bu."
"Nduk, boleh ibu ngomong sesuatu ?"
Aku mengangguk.
"Semenjak sakit, ibu sudah gak pernah lagi sholat jamaah. Ibu mau sholat jamaah di Masjid. Selama ibu di rumah sakit, apa kamu mau bantu ngantar ibu sholat jamaah di Masjid rumah sakit ?"
"Kan ibu sedang sakit ? boleh kok sholat di ranjang, sambil berbaring juga boleh."
Ibuku menggeleng, "Ibu mau sholat jamaah di Masjid. Ibu mau dicatat Allah sebagai orang yang mujahadah pada-Nya, meski dalam keadaan sakit, Kamu mau bantu ibu, Nduk ?"

Baiklah

Maka setelah itu, tiap hari kugendong ibu untuk sholat di Masjid rumah sakit. Masjid itu berada di lantai 3, sedangkan ibu dirawat di lantai 1. Setiap hari aku gendong ibu melewati tangga dua lantai. Jika adzan Dzuhur berkumandang jam setengah 12 siang, maka jam 10 pagi aku sudah menggendong ibu ke Masjid. Setiap menggendong ibu, aku selalu terkenang kisah "Uwais Al-Qorni", seorang pemuda yang rela menggendong ibunya yang lumpuh untuk pergi haji, mulai dari Yaman hingga ke Mekkah, Mekkah ke Madinah, lalu kembali lagi ke Mekkah untuk tawaf. Bagiku, pengorbanan ini tak sebanding dengan pengorbanan Uwais

Pernah suatu ketika saat kami akan turun dari Masjid ke lantai 1, ibu mengalami pendarahan. Darah yang keluar dari kemaluannya begitu banyak hingga mengotori lantai. Karena itulah kami dimarahi suster rumah sakit.

"Gimana, sih Mbak ? kalau gini, kan jadinya kotor."

Aku jawab tegas, "Akan aku pel. Tenang saja, Sus. Sebentar, aku bersihkan tubuh ibu saya dulu."

Kembali kugendong ibu ke ruangannya. Dan aku masih ingat apa yang dibisikan ibu saat itu : "Nduk, maafin ibu, ya ? gara - gara ibu, kamu jadi susah. Gara - gara ibu kamu gak sampai kuliah, "ibu mendekatkan wajahnya padaku. "Tapi ibu cuma bisa berdo'a. Mudah - mudahan Allah memberikanmu kehidupan yang enak kelak. Punya suami yang baik agamanya, pinter, ganteng. Nduk, sekali lagi ibu minta maaf."

Andai tak sekuat tenaga aku tahan, mungkin air mataku tumpah saat itu juga.

Sekembalinya dari mengantar ibu dan membersihkan tubuhnya, aku mengepel darah ibu yang tercecer di tiga lantai rumah sakit.

Jika jadwal bapak menjaga ibu, aku tidak kembali ke rumah, melainkan jualan kue kering di dekat kampus Unair B, untuk menambah uang jajan. Di sela - sela berjualan, aku menghafalkan Al Qur'an. Dan pada selasa ba'da maghrib, biasanya ada kajian di Masjid dekat sana. Aku sering mengikutin pengajian itu. Kebetulan yang mengisi pengajian tersebut adalah seorang pemuda ganteng, dan pastinya sholeh. Aku sering mendapati akhwat - akhwat saling berbisik memuji ketampanan sang pemateri. Ganteng banget sih, emang. Aku juga mau deh, kayaknya. hi..hi..

Aku lupa itu hari apa, ketika aku sedang berjualan, bapak menelponku. Ia mengabarkan bahwa ibu meninggal dunia. Aku serasa dihantam palu besar, linglung. Aku tahu ini bakal terjadi, tapi tetap saja aku tak siap menerimannya. Satu - satunya wanita yang pernah kudiami rahimnya telah tiada.

Ibu dikubur hari itu juga.

Hari - hari berlalu, kesedihan ditinggal ibu mulai luntur. Benarlah, bahwa waktu akan mengobati segala luka. Tugas kita hanya mengikhlaskan apa yang terjadi. Kini selain menjadi guru TK, aku juga jadi fasilitator penghafal Qur'an di yayasan. Surprise, ternyata eh ternyata, di Yayasan itu aku sekantor dengan pemateri ganteng di Masjid dekat tempat aku jualan kue dahulu. Eh, ternyata di masih bujang lho....

Tentu saja aku tak pernah berandai - andai untuk jadi pendampingnya. Siapa yang mau denganku yang tak istimewa ini ? tapi setiap kali berkomunikasi, atau hanya bertegur sapa dengannya, hati ini langsung nyes. Ah, seandainya saja...., woy, pergi jauh - jauh baper...

Entah semalam mimpi apa aku ini, sebab kamis sore, ada 3 akhwat teman kerja menitipkan proposal nikahnya padaku untuk dilanjutkan ke si ustadz muda ganteng itu. Bayangkan! 3 orang! Aku sampai berpikiran kalu mereka pasti mau dipoligami sekaligus. Hahaha. Eh, tapi gimana kalau aku ikutan daftar ? siapa tahu terpilih, kan ? Pas tuh, 4 orang. Tuh, kan baper lagi...

Mungkin inilah keajaiban jodoh. Cara Allah menjodohkan seseorang memang unik. Pada bulan kedua setelah aku menyampaikan 3 proposal nikan itu ke si ustadz ganteng, tiba - tiba murobbiku, guruku dalam menghafal Qur'an bilang padaku.

"Bunda Dini sudah siap nikah belum ?"
"Ya, kalau ada yang mau sih, gak apa - apa, ustadzah. Hihi, "jawabku cengegesan.
"Berarti siap ? Soalnya ini ada yang minat dengan Bunda Dini"
Aku melongo, "Eh, siapa ?"
"Nanti ana kasih proposalnya. Mau kan ?"
"Ya, asalkan dia cowok saja, Ustadzah." Entahlah, aku kok  tidak bisa meninggalkan cengegesan ini.
"Bukan hanya cowok, Bun. Dia ustadz, ganteng, pinter lagi, dosen farmasi Unair. sama seperti Bunda Dini, dia juga penghafal Al Qur'an, kata murobbiku mantap.
"Siapa sih, Us ?"
"Nanti ana kasih biodatanya, gak sabaran banget sih. "Ustadzahku tersenyum.
Aku salah tingkah

Dan saudara - saudar. Tahukah kalian siapa lelaki yang kelak akan menjadi suamiku itu ? Namanya Galuh, ustadz muda ganteng pujaan teman - teman akhwat di kantor. Ustadz yang membuat 3 akhwat menyetorkan biodata untuk disampaikan padanya.

Hanya butuh 4 hari dari Ta'aruf, akhirnya kami pun menikah.
Cepat memang, sampai banyak terlupa siapa saja yang harus aku undang.

Lalu, kenapa aku yang dipilih ?
Padahal demi Allah, aku tidak ikut menyetorkan biodata padanya. Bukankah ketiga temanku yang menitipkan proposal waktu itu, jauh lebih menarik dariku ? Amalan apa yang membuatku hingga nantinya menjadi istri dari lelaki istimewa itu ?

Sekejap, aku teringat kata - kata ibu ketika aku menggendongnya menuruni masjid rumah sakit dari lantai 3 ke lantai 1.

"Nduk, maafin ibu, ya ? gara - gara ibu, kamu jadi susah. Gara - gara ibu kamu gak sampai kuliah, "ibu mendekatkan wajahnya padaku. "Tapi ibu cuma bisa berdo'a. Mudah - mudahan Allah memberikanmu kehidupan yang enak kelak. Punya suami yang baik agamanya, pinter, ganteng. Nduk, sekali lagi ibu minta maaf."

Allahuakbar, semua do'a dari ibu terkabul hari ini...

Nah begitulah Kak ceritanya.
Panjang banget, ya." Bunda Dini kini meneguk segelas air,  rupanya haus banget setelah bercerita. "Jadi sorry kalu aku terlupa ngundang Kakak."

Aku tak lagi memperhatikan kata - kata Bunda Dini, yang terpikir di otakku sekarang ini adalah, "Aku harus menuliskan kisah ini. Agar pemuda - pemudi jomblo di luar sana  tidak ngenes dalam penantian bertemu jodoh hanya satu : BERBAKTI KEPADA ORANG TUA. itu saja."

Sumber:WA


Cara atasi HP yang hilang atau di curi ??

Kemarin sempet denger di beberapa grup sosmed, kalau setiap HP memiliki 15 digit serial number yang uniqe (IMEI), artinya, tidak mungkin ada yang sama dengan HP lainnya.

untuk mengetahui nomor ini, tekan di HP anda * # 06 # (tanpa spasi) lalu tekan tanda panah (arrow) atau OK. selanjutnya pada layar akan tampil 15 digit kode.

catat nomor ini dan simpah di tempat yang tidak biasa, jangan di simpan di dompet, lebih baik tinggalkan di rumah atau kantor, yang kira - kira menurut anda aman.

Apabila HP anda dicuri, hubungi operator kartu sim anda dan beritahukan kode ini, maka mereka akan dapat melakukan blocking pada HP tersebut.

Sehingga HP tersebut tidak dapat digunakan sama sekali, walaupun ditukar kartunya karena yang diblock adalah HPnya bukan nomornya.

kemungkinan besar memang HP anda tidak akan kembali lagi... Namun paling tidak orang yang jahat juga sama sekali tidak bisa menggunakannya. ^_^. sehingga kalau semua (atau sebagian besar) HP yang dicuri tidak bisa berfungsi, maka dipasaran HP tersebut tidak bisa di jual, dan di harapkan trend pencurian HP sudah nggak mode lagi...

Semoga bermanfaat.....



Tetapi,,,,,



"Secara teknis, setiap jaringan operator di dunia memiliki kemampuan untuk melakukan pemblokiran ponsel melalui bantuan nomor IMEI. Namun hal tersebut tidak disarankan di Indonesia karena proses registrasi atau keabsahan kepemilikan ponsel yang masih diragukan. Solusi seperti itu diprediksi dapat disalahgunakan oleh setiap pengguna seluler untuk memblokir ponsel orang lain," ujar praktisi ponsel dari Nokia Usun Pringgodigdo saat dikonfirmasi melalui telepon, Senin (4/8/2008).

Menurut Usun, operator memiliki sistem yang mampu merekam identitas sebuah perangkat, baik nomor IMEI, kapan perangkat tersebut mulai on, hingga perpindahan perangkat (LBS) dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Namun proses blokir ponsel melalui jaringan operator hanya dilakukan di negara luar dengan kondisi data pelanggan yang jelas.

"Di luar negeri ada pelanggan dengan sistem kontrak, atau disebut juga dengan nama subsidi subscriber. Mereka biasanya adalah pelanggan pascabayar. Setiap mereka membeli perangkat yang sudah terintegrasi dengan nomor telepon, sudah pasti operator mendapatkan data kepemilikan perangkat tersebut dengan jelas. Perangkat dengan nomor IMEI sekian memiliki nomor MSISDN (sim card) sekian dengan nama pelanggan A dan bertempat tinggal dengan alamat yang jelas," papar Usun.

"Kejelasan data seperti itulah yang tidak dimiliki oleh pelanggan seluler di Indonesia sehingga tidak ada keharusan bagi operator untuk melakukan proses pemblokiran, meskipun alasannya pencurian ponsel," tambah Usun.

Namun begitu, Usun menjelaskan bahwa beberapa vendor sudah memberikan fitur keamanan yang memadai dalam beberapa perangkat yang mereka hasilkan. Namun Usun menyayangkan fitur keamanan tersebut hanya menjadi sekedar fitur yang tidak dimaksimalkan.

"Nokia punya fitur remote lock di Nokia Communicator dan e-series. Bahkan kami juga melengkapinya dengan fitur security tambahan berupa aplikasi Airguard yang dibuat bekerja sama dengan intouch," papar Usun.

Bagi Usun, fitur keamanan perangkat tersebut sudah cukup berguna bagi para pengguna Nokia. Pasalnya, si pengguna dapat mengirimkan SMS ke nomor ponsel yang dicuri. SMS ini berfungsi sebagai perintah agar perangkat yang dicuri tersebut dapat mengunci diri secara otomatis.

Aplikasi keamanan tersebut memang ditujukan bagi ponsel high-end. Sedangkan bagi ponsel low-end, Usun menyarankan para penggunanya untuk memaksimalkan fitur security lock yang terintegrasi di dalamnya, berupa pencantuman kode PIN untuk ponsel dan kartu SIM.


"Fitur security lock di ponsel-ponsel low-end sudah cukup secure, kok. Penggunaannya juga mudah tapi kebanyakan pengguna malas memaksimalkannya," tandas Usun.

Sumber : Okezone.

Anggaran Biaya Membangun Rumah Yang Sering Membengkak

Membangun sebuah rumah terkadang tidak dibarengi dengan perencanaan yang baik, asal ada uang, pembangunan bisa dimulai. Tidak menjadi masalah bagi mereka yang dananya berlebih, karena pastinya semua kebutuhan material dan tenaga bisa tercukupi. Lain halnya dengan mereka yang membangun tanpa perhitungan, modal pas-pasan dan tanpa perencanaan sebelumnya, asal mulai saja. 

Tidak ada yang salah memang, karena membangun memang harus disesuaikan dengan keingin. Tapi, jangan lupa bahwa membangun sebuh rumah terkadang muncul anggaran biaya tak terduga. Bagi yang punya dana, menyewa tenaga ahli untuk menghitung dan menggambar rumah menjadi hal yang lumrah, sudah menjadi tren. Hal ini dimaksudkan agar dalam proses membangun sudah ada persiapan matang, jadi tidak akan mengalami kendala saat proses pelaksanaan pekerjaan.

Contoh kasus anggaran tak terduga


Saya sendiri saat ini sedang memperbaiki rumah, lebih tepatnya mengganti keramik lantai, tentu saja sejak awal sudah saya persiapkan material yang diperlukan. Dari awal sudah saya perkirakan terkait kebutuhan materialnya, keramik saya beli jauh-jauh hari. Material keramik lantai sudah saya sesuaikan dengan kebutuhan, sesuai perhitungan yang saya buat. 
Anggaran Biaya Membangun Rumah

Tapi, nyatanya setelah pelaksanaan hampir 75%, baru kelihatan bahwa keramik mengalami kekurangan, sisa keramik yang ada dengan luas ruangan yang akan di keramik tidak sebanding, keramik mengalami kekurangan jumlah. Padahal sedari awal sudah saya perkirakan, sesuai kebutuhan. 

Dari analisa saya, kekurangan material terjadi karena ada banyak keramik yang terbuang karena merupakan sisa potongan. Banyaknya potongan keramik menjadikan perhitungan menjadi meleset, bukan salah pada perhitungannya. Akhirnya mau tidak mau harus membeli keramik lagi, anggaran beli keramik yang tadinya tidak ada akhirnya harus dicukupi.

Contoh lainnya adalah keinginan untuk memperbaiki kamar mandi, awalnya saya tidak kepikiran kesitu, perbaikan kamar mandi tidak saya rencanakan untuk saat ini. Tapi, karena mumpung ada tukang dan kamar mandi perlu segera diperbaiki juga, akhirnya harus mengeluarkan dana tambahan. Dengan kata lain ada pembengkakan anggaran karena ada pekerjaan tambahan diluar rencana.

Untuk kasus lain juga berlaku demikian, perhitungan HOK meleset, karena terkadang proses pelaksanaan tidak sesuai rencana, ada penambahan hari kerja untuk menyelesaikan pekerjaan, bisa karena faktor teknis mapun non teknis, pengaruh cuaca misalnya. Material yang sudah disiapkan sebelumnya bisa habis dahulu karena penggunaan material atau campuran tidak sesuai dengan rencana. Hal-hal diluar rencana inilah yang sering menjadikan pembengkakan pada jumlah anggaran.


Jadi, sebisa mungkin sebelum memulai sebuah pekerjaan dipersiapkan segala sesuatu. Perlu dana cadangan sebagai antisipasi bila terjadi pembengkakan anggaran. Kalau sampai dana habis tapi pekerjaan belum selesai, tentu saja akan terjadi kendala, bisa-bisa pekerjaan tidak selesai karena tidak ada biaya lagi. Rencanakan sebaik mungkin, jangan asal membangun, anggaran biaya perlu dipikirkan baik-baik. Jangan sampai pekerjaan belum selesai tapi uangnya sudah habis.

sosmed

Google+ Follow Twitter Add Facebook RSS FEED

BIO INFO

MIKROBA PENGURAI adalah mahluk bersel satu yang hidup di sekitar kita.sebagian orang menyebutnya bakteri tanah,sebab hidupnya memang di dalam tana,juga di dalam septictank kita.
keberadaannya sangat diperlukan,karena mikroba tersebut bertugas menguraikan sisa-sisa bahan organik(tinja,sampahbangkai,limbah)menjadi zat/partikel yang aman bagi lingkungan.
bayangkan apa jadinya bumi ini jika tidak ada mikroba pengurai?sampah dan bangkai bertumpuk disekitar kita,menebarkan bau busuk dan wabah penyakit merajalela


Hal yang harus di perhatikan ;
-jangan memnasukan benda plastik,karet ,filter roko,kertas dll.kedalam closet sebab benda-benda tersebut sulit/tak dapat di uraikanoleh mikroba pengurai.
-jangan tuangkan karbol,lysol kedalam closet sebab bersifat anti-septic(mematikan bakteri,termasuk mematikan mikroba penghancur yang ada di dalam septictank)sehingga septicteank cepat penuh dan bau.