Powered by Blogger.

STARBIO PLUS

Serbuk bioteknologi modern
untuk mengatasi limbah organik rumah tangga

Aman bagi pipa dan kulit praktis -tanpa harus kuras/sedot Cukup Dituangkan Ke Dalam Closet/Septic-Tank

HEMAT BIAYA,WAKTU,
dan TENAGA

PENTING

sebelum menggunakan Starbio Plus

SEPTIC-TANK YANG BENAR

-MEMPUNYAI RESAPAN
Lantai Resapan terdiri dari pasir batu karang,injuk dan tanah,tidak boleh di semen/di beton.
kesalahan dalam membuat resapan mengakibatkan Septic-tank sering penuh dengan air.

-MEMPUNYAI PIPA UDARA
pipa udara yang menjulang ke udara terbuka,fungsinya untuk mengeluarkan gas gas yang timbul akibat adanya proses dekomposisi/pembusukan tinja oleh mikroba didalam septic-tank.
apabila pipa ini tidak ada /tersumbat,gas akan keluar melalui closet,menebarkan bau busuk.

PERHATIKAN HAL-HAL DIATAS SEBELUM MENGGUNAKAN STARBIO PLUS,AGAR HASIL EFEKTIF DAN MEMUASKAN


Model Keluarga

Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaumnya: "Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran) mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja. Kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya: "Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatu pun dari kamu (siksaan) Allah". (Ibrahim berkata): "Ya Tuhan kami, hanya kepada Engkaulah kami bertawakal dan hanya kepada Engkaulah kami bertobat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali.”
Indikator kebahagiaan hidup seorang hamba salah satunya adalah ketika ia mempunyai keluarga yang baik. Keluarga inilah yang akan menjadi tempat bersemayamnya hati-hati yang tulus, jiwa-jiwa yang sabar dan hamba yang taat kepada Rabbnya. Namun, pada kenyataannya tidak semua manusia mendapatkan anugerah tersebut. Begitu banyak model keluarga yang ada dengan segala pernak-perniknya. Al-Qur’an mengungkap, ada empat model keluarga yang digambarkan oleh Allah SWT dalam sejarah perkembangan manusia.

Pertama: Model Keluarga Muhammad SAW dan Ibrahim A.S.
Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab [33] : 21)

Dalam ayat yang lain, Allah SWT menceritakan tentang keluarga Nabi Ibrahim a.s., “Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia …” (QS. Al-Mumtahanah [60] : 4). Atau di ayat selanjutnya Allah SWT kembali menegaskannya, “Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) ada teladan yang baik bagimu; (yaitu) bagi orang yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada) Hari kemudian. Dan barang siapa yang berpaling, maka sesungguhnya Allah, Dia-lah Yang Maha Kaya lagi terpuji.”(QS. Al-Mumtahanah [60] : 6).

Dari ayat di atas, kita pahami bahwa keluarga yang telah dibangun oleh Nabi Muhammad SAW dan Ibrahim a.s. adalah model keluarga ideal. Keluarga uswatun hasanah, keluarga yang patut dijadikan suri tauladan yang baik. Keluarga mereka terdiri dari orang-orang yang taat kepada Allah SWT. Suami, istri dan anak-anaknya semuanya adalah orang-orang yang dekat dengan Allah. Ketika mereka mendapatkan masalah mereka mencari solusi dan mengadu kepada Allah. Ketika mendapat kenikmatan dari Allah, mereka bersyukur dan tidak lupa diri. Mereka sadar bahwa semua nikmat hanya dari Allah SWT dan akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT. Mereka selalu ingat pesan Allah SWT, “kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).” QS. At-Takatsur [102]:8

Disini, kita temukan sosok kepala keluarga yang berperan sebagai suami dan ayah yang penuh keteladanan. Sebagai suami, ia berlaku adil kepada istri-istrinya, sehingga istri-istrinya akan menaruh hormat dan taat kepadanya. Rasa hormat dan taat istri terse­but tentu tidak terlepas dari kemuliaan pribadi dan keta­atan suami kepada Allah SWT. Hal ini mengajarkan kepa­da kita bahwa jika ingin ditaati oleh istri, seorang suami harus mampu menam­pilkan dirinya sebagai kepala keluarga yang bertanggung jawab, berkepribadian luhur, cinta pada keluarga, dan berperilaku sesuai dengan tuntunan agama.

Tidak mudah bagi seorang suami yang menginginkan istrinya taat dan shalehah, sementara suami sendiri memiliki akhlak yang buruk. Akan sia-sia jika suami lebih menginginkan istrinya beru­bah ke arah yang lebih baik, sementara pribadi sang sua­mi tersebut tetap pada kebiasaan-kebia­saan buruk yang ia lakukan. Sejatinya, ubahlah diri sendiri, maka Allah akan memper­mu­dah jalannya untuk mengubah orang-orang yang dipimpinnya, termasuk istri dan anak-anaknya.

Keluarga ideal terbangun dengan hadirnya istri-istri yang ikhlas mengikatkan diri dalam sebuah ikatan suci pernikahan (mitsaqon gholizho). Mereka adalah wanita-wanita yang taat kepada Allah dan RasulNya serta senantiasa berbakti kepada suaminya. Istri-istri yang patuh, taat, beriman, bertobat, mengerjakan ibadah, berpuasa dan ketaatan lainnya. Dalam keluarga ideal, kita akan dapati anak-anak yang sholih dan sholihah. Anak-anak yang digambarkan dalam Al-Qur’an sebagai qurrota a’yun, yang menyejukkan pandangan mata.

Kedua: Model Keluarga Nabi Nuh a.s. dan Nabi Luth a.s.
Dalam QS. At-Tahrim ayat 10. Allah SWT berfirman, “Allah membuat istri Nuh dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang shaleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada keduanya); "Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka)".
Pada model keluarga ini, seorang suami yang taat diuji oleh Allah dengan hadirnya istri dan anak-anak yang ingkar kepada Allah. Suaminya adalah seorang nabi yang diutus oleh Allah menyampaikan risalah tauhid, sedangkan istri dan anak-anaknya justru menentang ajaran dan risalah tauhid. Ketika mendapatkan permasalahan suami mencari solusi dan mengadukan kepada Allah. Sementara istri dan anak-anaknya mencari solusi dan mengadu kepada syaithon, para dukun, tukang sihir dan peramal. Suami ingin mendapatkan surga Allah, tetapi istri dan anak-anaknya menjerumuskan diri ke dalam api neraka.

Ketiga : Model Keluarga Fir’aun
Model keluarga ini terbangun oleh seorang suami yang kafir dan ingkar kepada Allah tetapi ada seorang istri yang sholihah dan taat kepada Allah sebagai Tuhannya yang haq. Allah menggambarkan model keluarga ini di dalam Al-Qur’an surat At-Tahrim ayat 11. Allah SWT berfirman, “Dan Allah membuat istri Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: "Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya dan selamatkanlah aku dari kaum yang dzalim".
Pada model keluarga ini, Allah SWT menguji seorang wanita taat dengan hadirnya suami yang bejat. Suami yang amat sangat durhaka kepada Allah penciptanya. Sampai-sampai ia mengaku dan memproklamirkan diri sebagai tuhan. Ia menentang dan menantang Allah Tuhannya. Sementara istrinya, hidup dalam kukungan kepongahan suami. Ia merasa terkekang dan tersiksa oleh keadaan. Meskipun deminkian, ia tetap iman dan teguh dalam bertauhid, mengesakan Allah SWT sebagai satu-satunya sembahan. Imannya kokoh tak tergoyahkan. Maka pantas, Allah membangunkan untuknya sebuah istana di surga.

Keempat : Model Keluarga Abu Lahab
Model keluarga ini terdiri dari sosok suami dan istri yang kedua-duanya kafir dan ingkar kepada Allah. Allah mengisyaratkan model keluarga ini di dalam firmanNya,“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah bermanfaat kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali dari sabut.” (QS. Al-Lahab [111] : 1-5).
Model keluarga ini adalah kelurga ahli neraka (ahlunnaar). Keluarga yang dibangun di atas sifat-sifat kejahiliyyahan dan kekafiran sejati. Keluarga yang dikuasi dan dikekang oleh nafsu syaithoniyyah. Keluarga yang anggotanya senantiasa berlomba-lomba dalam keburukan dan permusuhan. Mereka sama-sama jauh dari Allah dan menentang Rasulullah SAW. Seorang suami sebagai kepala keluarga yang sekaligus sebagai penyeru kepada istri dan anaknya untuk memusuhi Islam. Seorang istri yang sepenuh hati mendukung dosa, kemaksiatan dan kedurhakaan yang dilakukan oleh suaminya. Anak-anak yang tumbuh dan berkembang dalam dosa, maksiat dan kedurhakaan serta mengajak dan menyeru kepada perbuatan tersebut.
Wallahua'lamu..



sosmed

Google+ Follow Twitter Add Facebook RSS FEED

BIO INFO

MIKROBA PENGURAI adalah mahluk bersel satu yang hidup di sekitar kita.sebagian orang menyebutnya bakteri tanah,sebab hidupnya memang di dalam tana,juga di dalam septictank kita.
keberadaannya sangat diperlukan,karena mikroba tersebut bertugas menguraikan sisa-sisa bahan organik(tinja,sampahbangkai,limbah)menjadi zat/partikel yang aman bagi lingkungan.
bayangkan apa jadinya bumi ini jika tidak ada mikroba pengurai?sampah dan bangkai bertumpuk disekitar kita,menebarkan bau busuk dan wabah penyakit merajalela


Hal yang harus di perhatikan ;
-jangan memnasukan benda plastik,karet ,filter roko,kertas dll.kedalam closet sebab benda-benda tersebut sulit/tak dapat di uraikanoleh mikroba pengurai.
-jangan tuangkan karbol,lysol kedalam closet sebab bersifat anti-septic(mematikan bakteri,termasuk mematikan mikroba penghancur yang ada di dalam septictank)sehingga septicteank cepat penuh dan bau.