Powered by Blogger.

STARBIO PLUS

Serbuk bioteknologi modern
untuk mengatasi limbah organik rumah tangga

Aman bagi pipa dan kulit praktis -tanpa harus kuras/sedot Cukup Dituangkan Ke Dalam Closet/Septic-Tank

HEMAT BIAYA,WAKTU,
dan TENAGA

PENTING

sebelum menggunakan Starbio Plus

SEPTIC-TANK YANG BENAR

-MEMPUNYAI RESAPAN
Lantai Resapan terdiri dari pasir batu karang,injuk dan tanah,tidak boleh di semen/di beton.
kesalahan dalam membuat resapan mengakibatkan Septic-tank sering penuh dengan air.

-MEMPUNYAI PIPA UDARA
pipa udara yang menjulang ke udara terbuka,fungsinya untuk mengeluarkan gas gas yang timbul akibat adanya proses dekomposisi/pembusukan tinja oleh mikroba didalam septic-tank.
apabila pipa ini tidak ada /tersumbat,gas akan keluar melalui closet,menebarkan bau busuk.

PERHATIKAN HAL-HAL DIATAS SEBELUM MENGGUNAKAN STARBIO PLUS,AGAR HASIL EFEKTIF DAN MEMUASKAN


Cara Menentukan Harga Paving

Bicara soal paving memang tak ada habisnya, karena memang jenis material ini banyak digunakan untuk berbagai keperluan perkerasan, baik jalan, halaman, taman, atau lokasi-lokasi lain. Selain mudah dalam pemasangan, paving juga mudah ditemukan di pasaran. Pada postingan sebelumnya sudah saya tulisakn disini mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan paving blok, diantaranya:
Nah, pada tulisan kali ini akan saya coba tuliskan mengenai cara menentukan harga paving. Tentu saja hal ini berkaitan dengan usaha pembuatan paving dan cara menentukan harga jualnya. Penentuan harga paving untuk tiap-tiap daerah berbeda-beda, tergantung dari harga bahan dasar paving dan hasil pembuatan selama satu hari oleh pekerja.
Sebagai contoh, paving persegi panjang dengan ukuran 20 cm x 10 cm x 6 cm dengan tingkat mutu untuk jalan, dengn perbandingan campuran 1 PC : 3 Pasir.

Kebutuhan bahan            : 0,20 x 0,10 x 0,06 = 0,0012 m3
Perbandingan campuran  : 1 PC : 3 Pasir
Kebutuhan pasir              : 3/4 x 0,0012 = 0,0009 m3
Kebutuhan PC                : 1/4 x 0,0012 = 0,0003 m3 = 0,0099 sak
Catatan 1 m3 semen PC : 33 sak semen @40 kg
Kebutuhan upah             : Upah pekerja 1 hari Rp 15.000, 1 hari kerja menghasilkan 300 buah paving
Harga material                : Pasir  Rp 50.000 / m3, Semen 40 kg Rp 20.500 / sak

Perhitungan Biaya
Bahan
Pasir          = 0,0009 m3 x Rp 50.000  = Rp   45,00
Semen PC = 0,0099 sak x Rp 20.500  = Rp 202,95
Jumlah kebutuhan biaya bahan adalah 45,00 + 202,95 = Rp 247,95

Upah
1 buah paving = Rp 15.000 / 300 = Rp 50,00

Jadi, kebutuhan total bahan + upah adalah Rp 247,95 + Rp 50 = Rp 297,95

Dengan kata lain bahwa harga satu buah paving adalah Rp 297,95. Ini baru harga paving ditempat, kalau misalnya untuk menentukan harga paving antar ketempat yang jauh tinggal ditambahkan saja biaya ongkos kirim.  

Sebagai catatan, perhitungan diatas adalah perhitungan untuk paving dengan bentuk persegi panjang dengan ukuran 20 cm x 10 cm x 6 cm, kalau ketebalan dan bentuknya berbeda tentu saja perhitungannya juga tidak sama dengan contoh diatas. Selain itu, harga material diatas hanyalah sebuah contoh, untuk harga pasir, semen, dan upah harus diganti sesuai dengan harga yang saat ini ada di pasaran.

Cara Yang Digunakan Untuk Menghitung RAB Pembangunan Rumah

Membangun sebuah rumah merupakan idaman setiap orang, banyak yang merencanakan dengan sebaik mungkin, ada juga yang merencanakan sambil jalan tanpa perhitungan dengan RAB terlebih dahulu. Bagi yang hendak membangun rumah dengan rencana anggaran biaya (RAB), terkadang mengalami kendala terkait dengan pemahaman terhadap analisa dalam RAB, bagi yang punya dana lebih bisa menggunakan jasa perencanaan dari tenaga ahli yang sekarang ini banyak dijumpai.
Untuk saat ini, minimal ada tiga cara yang biasa digunakan untuk menghitung RAB, cara-cara tersebut adalah:

Menghitung RAB Dengan Menggunakan Perkiraaan Biaya
Cara ini sangat sederhana, hanya dengan menggunakan perkiraan biaya per M2, yaitu mengalihkan jumlah luas bangunan dengan perkiraan biaya membangun per M2. Cara ini biasa dipergunakan oleh tukang borong bangunan berdasarkan pengalaman terhadap bangunan yang dikerjakan sebelumnya. Misalnya biaya membangun per M2 Rp. 2.500.000,- sedangkan luas bangunan yang akan dikerjakan 200 M2, maka kebutuhan biaya total adalah 200 x 2.500.000 = Rp. 500.000.000,-.

Meskipun cara ini mudah, namun tentu saja tidak akurat karena hanya bersarkan perkiraan tanpa analisa pasti.

Menghitung RAB Dengan Analisa RAB
Cara menghitung dengan analisa RAB adalah cara yang sangat disarankan mengingat metode perhitungan biaya yang digunakan berdasarkan analisa SNI. Cara ini biasa digunakan oleh perencana konstruksi dengan dasar perhitungan menggunakan Analisa Harga Satuan Pekerjaan Konstruksi (AHS-SNI). Jadi, tidak semua orang bisa menggunakan cara ini, meskipun cara ini juga bisa dipelajari.

Sebagai contoh, berikut ini beberapa cara menghitung RAB dengan analisa SNI
Menghitung RAB Dengan Bantuan Software
Mungkin cara ketiga ini masih awam, karena menggunakan bantuan software, meskipun sebenarnya sangat mudah cara penggunaannya. Biasanya yang diperlukan adalah volume dan harga bahan serta upah pekerja riil, nanti tinggal masukkan dalam software tersebut. Dalam software nanti sudah analisa SNI dan akan menghitung RAB secara otomatis.

Demikian tadi tiga cara yang biasa digunakan untuk menghitung RAB. Untuk cara yang umum digunakan adalah cara pertama dan kedua, sedangkan cara ketiga masih belum begitu biasa digunakan. Apapun pilihannya, namun yang pasti adalah perlu sebuah perencanaan matang sebelum kita memulai membangun sebuah rumah.

Cara Menghitung RAB Pasang Paving Blok 8 CM K: 175

Paving adalah salah satu material yang banyak dipergunakan untuk perkerasan jalan, taman, dan juga halaman. Bentuk dan ukuran paving bermacam-macam, ada bentuk segi enam maupun segi empat. Ketebalan paving ada yang 6 cm, 8 cm, 10 cm, dst. Untuk jenis paving yang umum digunakan untuk perkerasan jalan adalah paving segi empat, sedangkan untuk halaman dan taman biasanya menggunakan paving segi enam.
Berikut ini sebuah contoh perhitungan rencana anggaran biaya (RAB) pasang paving blok tebal 8 cm mutu K 175 untuk luas 1 M2, dengan menggunakan analisa SNI 2010.
Koefisien SatuanUraianHarga SatuanJumlah
1.0100 m2Paving blok Holand 8 cm K : 17560,000.00 60,600.00
0.1000 m3Pasir pasang150,000.00 15,000.00
0.2000 OrgPekerja40,000.00 8,000.00
0.3000 OrgTukang batu52,500.00 15,750.00
0.0300 OrgKepala tukang batu55,000.00 1,650.00
0.0250 OrgMandor 50,000.00 1,250.00
0.0500 lotPeralatan 23,500.00 1,175.00
103,425.00

Contoh perhitungan diatas untuk luas 1 m2, untuk menghitung kebutuhan total biaya tinggal mengalikan antara volume dengan harga satuan per meter persegi.

Misalnya dengan menggunkan harga satuan diatas, untuk menghitung kebutuhan pasang paving dengan luas 50 m2, perhitungan yang digunakan adalah 50 x 103,425.00 =  5,171,250.00. Jadi, kebutuhan pasang paving blok tebal 8 cm dengan mutu K: 175 luas 50 m2 adalah Rp  5,171,250.00.

Harga satuan bahan dan upah yang digunakan dalam perhitungan diatas hanyalah sebuah contoh, untuk menghitung kebutuhan riil tinggal diganti dengan harga bahan dan upah tenaga sesuai dengan yang ada di wilayah Anda. Perlu diingat bahwa yang perlu diganti untuk menghitung kebutuhan riil di wilayah Anda hanyalah harga satuan bahan dan upah tenaga kerja, untuk koefisien, bahan dan kebutuhan tenaga adalah analisa baku SNI.

Cara Menghitung RAB Memasang Lantai Marmer ukuran 1.00x1.00 m

Untuk memperindah lantai, selain dengan ubin PC abu-abu, lantai keramik dan lantai granito, bisa juga dengan menggunakan lantai marmer. Namun semua butuh perhitungan matang karena apapun pilihan jenis lantainya ada kaitan erat dengan pembiayaan yang akan dikeluarkan. Nah, sebagai bahan pertimbangan dalam memilih lantai, tak ada salahnyanya dicoba untuk menghitung kebutuhan biaya untuk memasang lantai marmer.
Lantai Marmer / img: polesmarmer.org
Berikut ini saya contohkan perhitungan 1 M2 memasang lantai marmer ukuran 1.00 x 1.00 meter dengan menggunakan analisa SNI 2010.

KOEFISIENSATUANURAIANHARGA SATUANJUMLAH
1.0600 m2Marmer610,000.00646,600.00
8.1900 KgPortland Semen1,800.0014,742.00
0.0450 m3Pasir Pasang140,000.006,300.00
0.6500 KgSemen Warna2,000.001,300.00
0.6200 OHPekerja40,000.0024,800.00
0.3500 OHTukang Batu52,500.0018,375.00
0.0350 OHKepala Tukang55,000.001,925.00
0.0300 OHMandor50,000.001,500.00
715,542.00

Hasil perhitungan diatas adalah kebutuhan biaya untuk pasangan 1 M2 lantai marmer ukuran 1.00 x 1.00 meter. Untuk menghitung kebutuhan biaya total tinggal kita kalikan antara volume yang akan dikerjakan dengan harga satuan per m2.

Contoh: volume yang akan dikerjakan adalah 100 m2, dengan harga satuan per m2 adalah Rp 715,542.00. Untuk menghitung kebutuhan total biaya tinggal kita kalikan antara volume dengan harga satuan. Perhitungannya adalah 100 x 715,542.00 = Rp 71.554.200,00. Jadi, kebutuhan biaya untuk menyelesaikan pekerjaan 100 m2 pasang lantai marmer ukuran 1.00 x 1.00 meter adalah Rp 71.554.200,00.

Sebagai catatan, harga bahan dan upah pekerja yang digunakan dalam perhitungan diatas hanyalah contoh, untuk menghitung kebutuhan riil harus menggunakan harga bahan dan upah tenaga sesuai yang ada di wilayah Anda. Semoga bermanfaat...

Cara Menghitung RAB Pasang Lantai Ubin Granito Uk. 40 x 40 cm

Lantai yang indah merupakan idaman setiap orang, karena dengan lantai yang bersih dan terkesan indah menjadikan rumah lebih nyaman untuk ditinggali. Ada banyak cara dilakukan untuk membuat lantai menjadi indah, selain dengan memasang lantai keramik, pilihan lainnya adalah dengan memasang lantai ubin granito.
Lantai Granit / img: www.mentessobredotadas.blogspot.com
Ada bermacam pilihan ukuran lantai granit dipasaran, salah satunya adalah ukuran 40 x 40 cm. Bagi Anda yang saat ini ingin memasang lantai dari bahan granito 40 x 40 cm, berikut ini saya contohkan cara menghitung anggaran biaya untuk pasangan lantai ubin granito ukuran 40 x 40 cm. Analisa yang saya gunakan adalah dari SNI 2010, dengan perhitungan untuk volume 1 M2.

KOEFISIENSATUANURAIANHARGA SATUANJUMLAH
6.9300 BuahUbin Granito 40x40 cm80,000.00554,400.00
9.8000 KgPortland Semen1,800.0017,640.00
0.0450 m3Pasir Pasang150,000.006,750.00
1.3000 KgSemen Warna12,500.0016,250.00
0.2500 OHPekerja40,000.0010,000.00
0.1200 OHTukang Batu52,500.006,300.00
0.0120 OHKepala Tukang55,000.00660.00
0.0130 OHMandor50,000.00650.00
612,650.00

Dari contoh perhitungan diatas diketahui bahwa kebutuhan biaya untuk 1 M2 adalah Rp 612,650.00. Untuk menghitung kebutuhan biaya total tinggal mengalikan antara harga satuan x volume.

Misal: luas kebutuhan lantai 100 m2, maka perhitungan kebutuhan biayanya adalah 100 m2 x Rp 612,650.00 = Rp 61,265,000.00.

Tapi perlu diingat bahwa analisa diatas untuk granito ukuran 40 x 40 cm dan harga bahan serta upah tenaga diatas hanyalah sebuah contoh, Anda bisa menyesuaikan dengan harga material dan upah tenaga kerja yang ada di wilayah Anda. Untuk analisa tidak perlu dirubah karena itu sudah standar baku dari SNI 2010. Setelah mengetahui cara menghitung anggaran biaya pasang ubin granito diatas, semoga saja dapat memberikan wawasan dan harapannya bisa menghitung sendiri biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan lantai dirumah kita. Semoga bermanfaat..

Cara Menghitung RAB Pagar Sementara dari Seng Gelombang Tinggi 2,00 M

Pagar sementara merupakan hal yang wajib dipersiapkan sebelum memulai pekerjaan. Pagar sementara biasanya dipasang di sekeliling lahan yang akan dibangun. Salah satu bahan yang sering digunakan sebagai pagar sementara adalah seng gelombang, karena material ini mudah ditemukan dipasaran, mudah dalam pemasangan, dan bila selesai masih bisa digunakan untuk keperluan lain atau bisa juga dijual kembali.
Pagar Seng Gelombang / img: www.skyscrapercity.com
Untuk menghitung kebutuhan material dan kebutuhan biaya untuk pasang pagar dari seng gelombang bisa dilakukan dengan menggunakan analisa RAB. Berikut ini adalah contoh perhitungan kebutuhan biaya untu pasangan 1 M' pagar sementara dari seng gelombang tinggi 2 meter dengan menggunakan analisa SNI 2010.

KOEFISIENSATUANURAIANHARGA SATUANJUMLAH
1.2500 BtgKayu Dolken diameter 8 - 10 / 400 cm45,700.0057,125.00
2.5000 KgPortland Semen11,312.5028,281.25
1.2000 LbrSeng Gelombang 3" - 5"64,850.0077,820.00
0.0050 m3Pasir Pasang135,000.00675.00
0.0090 m3Koral Beton271,250.002,441.25
0.0720 m3Kayu 5/7X4m Kayu Meranti3,447,500.00248,220.00
0.0600 KgPaku Biasa 2" - 5"26,750.001,605.00
0.4500 KgMeni Besi26,100.0011,745.00
0.2000 OHTukang Kayu52,500.0010,500.00
0.4000 OHPekerja40,000.0016,000.00
0.0200 OHKepala Tukang55,000.001,100.00
0.0200 OHMandor50,000.001,000.00
456,512.50

Dari contoh diatas bisa kita hitung kebutuhan total biaya untuk pembuatan pagar sementara, bila sudah diketahui harga kebutuhan per meter seperti contoh tersebut, tinggal kita kalikan dengan panjang total pagar yang akan dibuat.

Misalnya untuk kebutuhan pagar dengan panjang 100 meter, maka kebutuhan total biaya berdasarkan perhitungan diatas adalah = 100 x 456.512,50 =  Rp. 45,651,250.00.

Namun perlu diingat bahwa harga yang digunakan dalam perhitungan diatas hanyalah sebuah contoh, Anda bisa menggunakan harga bahan dan juga upah sesuai dengan yang ada dilokasi Anda. Untuk analisa (koefisien, kebutuhan bahan, tenaga kerja) adalah baku hasil dari perhitungan SNI, Anda tidak bisa merubahnya, kecuali Anda akan menghitung dengan menggunakan bahan yang berbeda. Selain untuk pagar sementara disekeliling bangunan, perhitungan ini bisa juga untuk menghitung kebutuhan untuk pagar dengan bahan yang sama seperti pagar sementara tersebut. Semoga bermanfaat.

Cara Mudah Menentukan Harga Satuan Pekerjaan

Bicara tentang harga satuan pekerjaan, tak lepas dari yang namanya analisa RAB dan harga satuan gahan material dan upah tenaga kerja. Ya, karena hal-hal tersebutlah yang menjadi acuan dalam menentukan perhitungan harga satuan pekerjaan. Pernah suatu ketika saya berdebat dengan seorang pelaksana pekerjaan talud yang merasa ngeyel karena pekerjaannya tidak selesai. Alasannya banyak, karena dana kurang, karena volume tidak sesuai, dan berbagai alasan lainnya. Padahal perencanaan awal sudah diukur volume kebutuhan lapangan, dihitung dengan menggunakan analisa SNI dan juga menggunakan harga riil dilapangan.
Orang itu membandingkan dengan pekerjaan talud lain yang katanya dananya lebih besar sehingga merasa wajar kalau tidak selesai. Padahal, secara perencanaan dan harga yang digunakan sama, otomatis harga satuan pekerjaan sama. Tapi tetap saja orang itu tidak percaya. Berulangkali saya sampaikan alasan secara teknis namun tetap saja dia tidak percaya, entah karena tidak tahu atau memang karena ada sesuatu yang memang tidak benar pada saat pelaksanaan.

Sebenarnya, secara logika sudah bisa diketahui kalau pekerjaan itu bisa dilihat dari banyak faktor: bahan material, perbandingan campuran, jumlah pekerja (HOK). Dengan asumsi jumlah material sama, perbandingan campuran sama, dan jumlah HOK sama, otomatis harga satuan pekerjaannya sama. Tapi, kalau jumlah material sama, perbandingan campuran sama, tapi jumlah HOK atau jumlah hari orang kerja berbeda, otomatis harga satuan pekerjaannya juga berbeda.

Sebagai contoh kasus yang saya ceritakan diatas, ada dua pekerjaan talud dengan volume sama, panjang 100 meter, campuran adukan sama, jumlah tenaga kerja sama, yang satu diselesaikan selama 10 hari, yang satunya selesai selama 15 hari. Dengan melihat lamanya waktu pelaksanaan, otomatis harga satuan pekerjaan berbeda, yang membedakan adalah pada jumlah upah pekerja, karena jumlah harinya selisih yang berakibat pada pembengkakan upah tenaga. Untuk jumlah bahan sama, karena volume dan campuran yang digunakan sama. Sudah jelas diketahui bila penyebab perbedaan harga satuan pada contoh diatas adalah pada selisih upah pekerja.

Rumus sederhana untuk menentukan Harga Satuan Pekerjaan = Jumlah Biaya / Volume yang diperoleh
Contoh: Pekerjaan plesteran dinding menghabiskan biaya Rp 1.000.000, volume yang diperoleh 100 m2. Maka harga satuan/ m2 adalah: Rp 1.000.000/ 100 m2 = Rp 10.000. Jadi, harga satuan/ m2 = Rp 10.000 atau dengan kata lain untuk menyelesaikan 1 m2 plesteran dinding butuh biaya Rp 10.000.

Anda bisa menggunakan rumus sederhana diatas untuk menentukan harga satuan pekerjaan. Dengan kasus yang berbeda, akan diketahui letak selisih harga satuan pekerjaan, bisa karena faktor upah pekerja, harga satuan bahan, atau perbandingan campuran. Semoga bermanfaat.

Contoh Cara Menghitung RAB Pasang Atap Seng Gelombang

Atap merupakan komponen wajib yang harus dimiliki oleh rumah tinggal. Ada bermacam jenis bahan yang digunakan sebagai penutup atap, yang paling umum adalah genteng. Namun, ada banyak alternatif lain yang bisa digunakan sebagai penutup atap, salah satunya adalah seng gelombang. 
Untuk saat ini pemakaian seng gelombang sebagai penutup atap biasanya hanya untuk bangunan sekunder, artinya bukan untuk rumah induk. Misalnya saja untuk teras, gudang, kamar mandi luar ruangan, dan sebagainya. Nah, untuk menghitung kebutuhan bahan atau harga pasangan atap seng gelombang bisa menggunakan analisa RAB.

Berikut contoh perhitungan RAB untuk pekerjaan pemasangan atap seng 1 m2:
Koefisien SatuanBahan & TenagaHarga bahan & upahjumlah
0,7000 LbrSeng Gelombang 3" x 6" BJLS 2881.200,0056.840,00
0,0200 KgPaku Biasa 1/2" - 1"16.750,00335,00
0,1200 OHPekerja30.000,003.600,00
0,0600 OHTukang Kayu42.500,002.550,00
0,0060 OHKepala Tukang45.000,00270,00
0,0060 OHMandor40.000,00240,00
Total63.835,00

Pada analisa perhitungan di atas adalah perhitungan RAB untuk kebutuhan 1 m2 pasangan seng gelombang, Anda tinggal mengalikan volume total dengam harga per m2 seperti contoh tersebut. Misalnya volume atap 10 m2, maka kebutuhan biayanya adalah 10 x 63.835 = Rp 638.350. Perlu di ingat, harga di atas hanya contoh, sesuaikan dengan harga bahan dan upah yang ada di wilayah Anda.

Cara Menghitung Volume Galian Tanah Dengan Rumus Mudah

Dalam setiap pekerjaan konstruksi, hampir selalu ditemui pekerjaan galian tanah. Misalkan saja yang paling mudah untuk dijumpai adalah dalam pekerjaan pembangunan rumah, pekerjaan galian tanah pondasi wajib ada karena memang pondasi merupakan struktur inti dari sebuah bangunan. Bangunan rumah disini bisa dalam skala yang besar, misalnya gedung bertingkat, atau bangunan rumah sederhana. Semua butuh pndasi.

Untuk bangunan yang berskala besar, atau rumah yang dikerjakan atau direncanakan oleh tenaga ahli, tentu saja tak akan kesulitan untuk menghitung berapa volume galian tanah untuk pondasi, tapi bagi yang masih awam, bisa jadi kesulitan dalam menentukannya. Sebenarnya mudah saja, kalau tahu perhitungan rumus matematika, harusnya bisa menghitung berapa volume galian tanah.

Berikut ini akan saya berikan contoh cara menghitung volume galian tanah dengan rumus sederhana yang semoga saja mudah untuk dimengerti, untuk mempermudah, saya sertakan gambar contoh bentuk galian.

Contoh bentuk galian tanah yang pertama bisa lihat pada gambar berikut ini:
Contoh perhitungan dengan bentuk galian dan dengan menggunakan rumus seperti diatas:
Panjang galian = 100 meter
Tinggi galian = 0, 8 meter (80 cm)
Lebar galian = 0,5 meter (50 cm)

Rumus yang digunakan adalah
Volume = panjang x lebar x tinggi
            = 100 x 0,5 x 0,8
            = 40 m3

Sedangkan untuk contoh bentuk galian kedua seperti contoh berikut:
Panjang galian = 100 meter
Tinggi galian = 0, 6 meter (60 cm)
Lebar atas galian = 0,6 meter (60 cm)
Lebat bawah galian = 0,5 meter (50 cm)

Rumus yang digunakan adalah
Volume =(lebar atas + lebar bawah)/2 x tinggi x panjang
            = (0,6 + 0,5)/2 x0,6 x 100
            = 33 m3

Bagaimana, mudah, bukan?. Apa yang sampaikan diatas hanyalah sebuah contoh, Anda bisa menggunakan rumus-rumus diatas untuk menghitung berapa volume galian. Kalau sudah ketemu, Anda bisa menggunakannya untuk menghitung kebutuhan biaya yang diperlukan, karena biasanya dalam analisa biaya sudah muncul harga satuan per meter kubik galian, nanti tinggal dikalikan saja. Semoga bermanfaat.

sosmed

Google+ Follow Twitter Add Facebook RSS FEED

Blog Archive

BIO INFO

MIKROBA PENGURAI adalah mahluk bersel satu yang hidup di sekitar kita.sebagian orang menyebutnya bakteri tanah,sebab hidupnya memang di dalam tana,juga di dalam septictank kita.
keberadaannya sangat diperlukan,karena mikroba tersebut bertugas menguraikan sisa-sisa bahan organik(tinja,sampahbangkai,limbah)menjadi zat/partikel yang aman bagi lingkungan.
bayangkan apa jadinya bumi ini jika tidak ada mikroba pengurai?sampah dan bangkai bertumpuk disekitar kita,menebarkan bau busuk dan wabah penyakit merajalela


Hal yang harus di perhatikan ;
-jangan memnasukan benda plastik,karet ,filter roko,kertas dll.kedalam closet sebab benda-benda tersebut sulit/tak dapat di uraikanoleh mikroba pengurai.
-jangan tuangkan karbol,lysol kedalam closet sebab bersifat anti-septic(mematikan bakteri,termasuk mematikan mikroba penghancur yang ada di dalam septictank)sehingga septicteank cepat penuh dan bau.