SEPTIC TANK MAMPET/PENUH

Jam alarm HP ku berbunyi di sepertiga tengah malam, aku berdiri melihatnya dan kemudian mematikannya. Hpku memang luar biasa, walaupun aku terkadang tidak menyetelnya tapi terkadang error sendiri pada tengah malam. Biasanya aku menyempatkan sholat tahajud, tapi entah semalam kenapa malas sekali rasanya,  mungkin karena rasa kantukku. Setelah itu aku pun menyambung tidur yang sempat terhenti, Namun ketika aku tertidur lagi akupun bermimpi. Tampak seorang gadis kecil yang memakai mukena mendatangi, walau tak tampak wajahnya karena sinar yang sangat terang. Aku pun penasaran dan seakan ingin melihat wajahnya, namun karena cahaya yang mengililingnya membuatku tak bisa melihatnya dengan jelas. Abi…, ia berkata. Akupun sontak terkejut, dalam hatiku berkata : siapa anak ini ?, rasanya aku belum mendapatkan seorang putri…, dan pada saat itu pun aku mulai berfikir, apa dia adalah anak pertamaku yang dahulu pada saat kehamilan istriku berusia 4 bulan 2 minggu yang mengalami keguguran yang oleh dokter disampaikan bahwa istriku terkena penyakit TORCH. TORCH adalah istilah untuk menggambarkan gabungan dari 4 jenis penyakit infeksi, yaitu Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Sehingga bayi yang dikandung istriku tidak bisa tumbuh dengan sempurna, dan pada akhirnya hasil dari penilaian medis bahwa istriku keguguran. Dan saya pun tabah karena cobaan itu dan berusaha untuk ikhlas walaupun sedih dan aku menganggap itu mungkin takdir dari Sang Maha Pencipta. Dan tak lama kemudian si gadis kecil membelai wajahku, sembari memanggilku kembali… Abi… akupun tak sanggup menahan air mataku, air mataku mengalir begitu saja di pipiku. Diapun mengusap air mataku dan berkata : jangan sedih Abi…, aku tak bisa berbicara karena menahan rasa sedih. Tak lama iapun berkata kembali : Abi kenapa tidak sholat malam ?, kembali aku tak bisa berkata apa – apa. Aku merasa diriku yang sekarang menjadi sangat malas, karena dulu biasanya selain sholat lima waktu. Aku biasanya mengamalkan sholat sunnah seperti ; tahajud, dhuha dan rawatib. Selain itu dulu aku juga rajin puasa senin – kamis. Tapi akhir – akhir ini aku memang sudah jarang mengerjakannya lagi. Iapun berkata lagi, Abi… jangan lupa sholat lima waktunya ya… Tak terasa air mataku mengalir lagi, namun kali ini begitu deras sehingga aku tersedu – sedu. Iapun melanjutkan nasehatnya, jangan lupa sholat tahajud dan dhuhanya juga ya….  Lagi – lagi aku tak mampu menjawabnya dan hanya menganggukan kepalaku sambil menangis. Iapun melanjutkan perkataanya : Abi, jaga Umi baik – baik ya, jangan sampai membuat Umi sedih dan selalu buat Umi tertawa….. adikku al dan el lucu ya bi…., Abi janji harus mendidik al dan el dengan baik ya, mudah – mudahan kita bisa berkumpul kembali di surgaNya. Tak lama setelah itu, sang gadis kecil dan cahaya itu pergi menghilang. Dan aku terbangunkan oleh suara adzan shubuh, ketika bangun aku pun melihat bantalku yang sudah penuh air mata. Dan akupun segera bangun dari tidurku, menyegerakan untuk sholat di Masjid.

Setelah sholat shubuh, akupun berdo’a : Ya Allah terima kasih, aku sangat bersyukur kepadaMu yang telah memberikan segala kenikmatan di dunia ini. Dan aku sangat bersyukur sekali, bahwa aku masih mendapatkan nikmatnya iman.