Powered by Blogger.
STARBIO PLUS
Serbuk bioteknologi modern
untuk mengatasi limbah organik rumah tangga
Aman bagi pipa dan kulit praktis -tanpa harus kuras/sedot Cukup Dituangkan Ke Dalam Closet/Septic-Tank
HEMAT BIAYA,WAKTU,
dan TENAGA
PENTING
sebelum menggunakan Starbio Plus
SEPTIC-TANK YANG BENAR
Lantai Resapan terdiri dari pasir batu karang,injuk dan tanah,tidak boleh di semen/di beton.
kesalahan dalam membuat resapan mengakibatkan Septic-tank sering penuh dengan air.
-MEMPUNYAI PIPA UDARA
pipa udara yang menjulang ke udara terbuka,fungsinya untuk mengeluarkan gas gas yang timbul akibat adanya proses dekomposisi/pembusukan tinja oleh mikroba didalam septic-tank.
apabila pipa ini tidak ada /tersumbat,gas akan keluar melalui closet,menebarkan bau busuk.
PERHATIKAN HAL-HAL DIATAS SEBELUM MENGGUNAKAN STARBIO PLUS,AGAR HASIL EFEKTIF DAN MEMUASKAN

toko kami
Labels
Tips Mendidik Anak : Agar Kakak sayang Adiknya
Rasa sayang kepada adik tak muncul dengan sendirinya, tetapi perlu ditumbuhkan dan dilatih.
Ketika sang adik lahir, ada satu harapan bahwa si kakak akan menyayangi adiknya dengan sepenuh hati. Si kakak juga harus mengerti bahwa adiknya perlu diperlakukan secara “istimewa”. Tak heran, kita sering memaksa si kakak untuk mengalah, merelakan kita lebih fokus kepada adiknya, dan merelakan waktu kita dengannya berkurang.
Nyatanya, harapan itu sering tak terwujud. Si kakak bukannya menunjukkan sikap kasih sayang dan perhatian, eh malah memusuhi adiknya. Ia tak peduli kala adiknya menangis, butuh ditemani, bahkan si kakak sering menjahili adiknya dan ulah negatif lainnya. Mengapa demikian? Mari kita simak bersama penjelasan Dra. Retno Pudjiati Azhar dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, berikut ini.
BUKAN SALAH SI KAKAK
Tidak munculnya sikap kasih sayang dari si kakak kepada adiknya, bukanlah semata-mata kesalahan si kakak melainkan kitalah yang menjadi sumbernya. Mungkin kita terlalu menuntut tanggung jawab kepada si kakak secara berlebihan padahal usianya masih balita, menuntut anak untuk memahami bahwa kita sedang sibuk dengan adiknya, dan sebagainya.
Tentu saja hal ini tak bisa diterima anak karena pola pikirnya masih sangat terbatas dan masih melihat sesuatu dari sudut pandangnya sendiri. Dia masih ingin bebas tanpa harus terbebani dengan segala sesuatu, termasuk kehadiran adik barunya.
Mungkin juga sikap permusuhannya itu muncul karena cemburu. Dia beranggapan kalau kita lebih memihak adik dibanding dirinya. Apa-apa adik yang didahulukan, dipentingkan, lebih disayang, dan sebagainya. Karena kesal, dia pun tak peduli dengan adiknya sehingga terkesan tidak menyayangi si adik.
BERI PENGARAHAN
Untuk itu, kita perlu melakukan beberapa tindakan supaya si kakak lebih menyayangi adiknya. Kita perlu mempersiapkan mentalnya, melatihnya, juga memberi contoh baik kepada-nya. Bila hal ini bisa kita lakukan dengan baik, anak pun akan memahami kenapa dia harus menyayangi adiknya.
Seyogyanya, bila kita sudah melakukan persiapan, melatih, dan mengajari anak untuk sayang kepada adik, maka si kakak akan memiliki rasa sayang yang cukup baik. Namun demikian, tak mustahil bila kemudian si kakak tetap berperilaku yang kurang baik dan seakan dia tidak menyayangi adiknya, semisal berlaku kasar.
Bila memang kerap muncul perilaku negatif si kakak terhadap adik, bukan berarti pengarahan yang kita lakukan gagal. Tetapi kita harus memahami bahwa di usia ini egonya masih tinggi. Jadi, tak usah heran kalau terkadang si kakak menjambak rambut adiknya, tak mau menemaninya bermain, merebut mainan yang dipegang adik, dan sebagainya. Umumnya, dengan sedikit menanamkan kembali rasa kasih sayang, maka si kakak akan kembali menyayangi adiknya.
AYAH HARUS TERLIBAT
Lain hal bila si kakak terlalu sering menyakiti si adik, mungkin pengarahan yang kita berikan dahulu memang tak dapat diserap dengan baik oleh anak. Mungkin penyebabnya ketidaktepatan saat kita memberikan arahan atau mungkin si anak yang memiliki daya tangkap kurang baik seperti pada anak yang mengalami gangguan autis atau bisa juga karena anak memiliki sifat hiperaktif yang sulit untuk dikendalikan.
Sebaiknya, kita mengevaluasi, apakah memang kita kurang melakukan persiapan dan pelatihan atau mungkin faktornya dari si anak sendiri. Bila kurang pengarahan tentu kita harus melakukan pengarahan ulang dengan cara melibatkan anak dalam mengasuh adik, memberi penjelasan, mendongengi, melakukan pemantauan, dan sebagainya. Namun bila memang karena adanya gangguan pada diri anak, kita perlu kerja lebih keras dalam mengarahkan. Atau mungkin kita memang tak bisa meng-harap-kan si kakak untuk terlibat dalam mengasuh dan menyayangi adik.
Atau bisa saja hal ini terjadi karena kesalahan kita pada saat itu, misalnya tanpa sadar kita terlalu terfokus pada adik bayi sehingga lupa memerhatikan si kakak. Bila sang ayah pun ikut lupa, tak mustahil si kakak akan lebih berperilaku negatif. Sebaiknya, koreksi apakah sikap kita yang menjadi pemicunya. Bila ya, segera perbaiki kesalahan tersebut. Beri perhatian dengan porsi yang sama terhadap si kakak agar dia tidak berperilaku negatif.
Supaya terhindar dari masalah ini, diperlukan bantuan dan peran ayah. Bisa kan ketika si ibu mengurus bayi, maka ayah mengurus si kakak, mengajak bermain, memandikan, menyuapi makan, dan sebagainya. Umumnya, bila pembagian peran ini berjalan dengan baik, meskipun ibu sibuk dengan adik baru, si kakak tidak akan menampakkan kecemburuannya. Bahkan sikap kasih sayangnya kepada adik akan tumbuh dengan baik. Tetapi masalahnya, yang kerap terjadi justru ayah juga ikut “lupa” sama si kakak. Inilah yang membuat si kakak cemburu dan akan muncul rasa benci kepada adiknya.
5 CARA TUMBUHKAN KASIH SAYANG KAKAK
Agar si kakak sayang adik, inilah beberapa tindakan yang perlu dilakukan orangtua:
1. Siapkan mental anak.
Kita harus melakukannya sejak sang adik masih berada di kandungan. Bisa dimulai ketika usia kehamilan 4-5 bulan, saat perut ibu mulai membesar. “Lihat, ada adik kamu di dalam perut Mama!”, misal. Perkataan seperti ini bisa membuat si kakak lebih bersiap diri menerima kehadiran adiknya. Lalu di akhir kehamilan kita bisa mengajak si kakak melakukan persiapan menyambut kedatangan adik baru dengan mengenalkan baju-baju adik, memasukkannya ke dalam tas, mengelus perut ibu sambil mengajaknya ngobrol, dan sebagainya.
Ketika akan melahirkan, baik sekali bila kita melibatkan anak. Umpama, dengan menerangkan kalau kita akan ke rumah sakit untuk melahirkan adik, kemudian minta si kakak untuk berada di rumah sambil merapikan dan mempersiapkan kamar, membereskan pakaian bersama pengasuh, dan seterusnya. Selama kita berada di rumah sakit, pastikan si kakak tak merasa disingkirkan. Ajak ia menjenguk si adik dan perkenalkan kepadanya, “Ini dia adikmu, cantik ya seperti kakaknya!” Dengan demikian, si kakak akan merasa kalau ia sekarang sudah menjadi kakak, dan ia tidak merasa disingkirkan karena ikut dilibatkan dalam menyiapkan kedatangan adik.
2. Libatkan si kakak.
Banyak orangtua yang terlalu sibuk mengurus si adik sehingga sang kakak terlantar. Padahal sebelum adik lahir, si kakak selalu menjadi pusat perhatian. Hal inilah yang bisa memicu kebencian si kakak terhadap adiknya, “Huh, gara-gara adik, Mama dan Papa tidak sayang lagi sama aku!” Bila kebencian ini terus terpupuk, tak mustahil sampai dewasa dia akan terus membenci adiknya.
Meskipun si adik butuh perhatian besar, sebaiknya tak membuat kita lupa memerhatikan si kakak. Sebab, si kakak pun masih butuh perhatian yang besar dari kita. Jadi, jangan kurangi perhatian kepada si kakak, usahakan semuanya berjalan normal. Ketika kita harus memandikannya, menyuapinya makan, memakaikan baju, dan sebagainya, usahakan semuanya berjalan seperti semula.
Selain itu, libatkan pula si kakak dalam pengurusan sang adik. Contoh, mengajaknya mengasuh adik meskipun hanya menemani tidur, ikut menyanyikan lagu “Nina Bobok”, membelai, membantu mengambilkan popok, dan sebagainya. Sangat baik bila sebelumnya kita berbicara kepada si kakak tentang apa yang harus dilakukannya sebagai kakak. “Adik kan masih kecil, dia belum bisa ngapa-ngapain, jadi kita perlu menyayangi adik ya, Kak!”
Melibatkan si kakak dalam pengasuhan adik tak hanya pada saat si adik masih bayi, melainkan juga ketika si adik menginjak usia batita. Mungkin keterlibatan itu lebih ditingkatkan, dengan mengajaknya bermain, ikut melarang adik kalau merangkak terlalu jauh, dan lainnya.
3. Latihlah terus.
Setelah kasih sayang si kakak pada adiknya tumbuh, kita hendaknya tidak berhenti sampai di situ, melainkan terus memupuknya supaya semakin subur sebagaimana layaknya tanaman. Jadi, kita harus terus melatih dan menstimulasinya. Bisa lewat pemberian dongeng sebelum tidur. Pilihlah cerita yang mengajarkan nilai-nilai kasih sayang seorang kakak terhadap adik. Kemudian lakukan interaksi setelah bercerita, “Kasihan ya si adik dijahili terus sama kakaknya, si adik jadi sering menangis deh,” misalnya setelah kita menghabiskan salah satu cerita.
Dalam kegiatan sehari-hari pun kasih sayang harus terus dipupuk. Umpama, ketika adik menangis karena takut pada kucing, kita bisa minta si kakak untuk mengusirnya, “Kakak, kasihan tuh adik ketakutan, tolong usir kucingnya ya!” Atau, bisa juga dengan meminta si kakak untuk tidak bersikap kasar saat bermain, “Lo, kok adiknya dimarahin? Jangan dong. Adik kan harus disayang!”
4. Jalin kedekatan antara si kakak dan adiknya.
Tak kenal maka tak sayang, begitu bunyi pepatah. Meskipun si kakak sebenarnya sudah mengenal adiknya, namun sangat baik bila kita jalinkan kedekatan antara mereka berdua. Tak lain supaya si kakak lebih mengenal adiknya, sehingga rasa sayang muncul lebih kuat. Kedekatan bisa dijalin lewat bermain bersama, mandi bersama, makan bersama, dan seterusnya.
Sebaliknya, bila kita terus-menerus melarang si kakak, malah akan membuatnya bertindak lebih destruktif. Mungkin saja saat itu dia berpikir kalau mamanya lebih memerhatikan si adik sehingga muncul kecemburuan. Bila demikian akan muncul rasa benci dari si kakak sehingga dia akan mencari kesempatan untuk menjahili adiknya sebagai bentuk luapan emosinya.
5. Beri contoh yang benar.
Anak usia ini sering kali belum bisa memahami hal yang abstrak seperti apa itu kasih sayang. Untuk itu kita harus sering-sering memberi contoh yang benar, bagaimana mengungkapkan rasa sayang kepada adik. Misal, mencontohkan bagaimana cara membelai, mencium pipinya, tidak memukul atau mencubitnya, dan sebagainya. Contoh ini perlu sering diberikan mengingat anak balita mudah lupa. Jadi setiap kali kakak berdekatan dengan adiknya, kita ajari dia untuk melakukan tindakan-tindakan kasih sayang. Tentu, hal ini pun tak perlu dilakukan secara berlebihan, sewajarnya saja, supaya anak tidak bosan.
sumber : tabloidnakita.com
kelebihan starbioplus
BIO INFO
MIKROBA PENGURAI adalah mahluk bersel satu yang hidup di sekitar kita.sebagian orang menyebutnya bakteri tanah,sebab hidupnya memang di dalam tana,juga di dalam septictank kita.
keberadaannya sangat diperlukan,karena mikroba tersebut bertugas menguraikan sisa-sisa bahan organik(tinja,sampahbangkai,limbah)menjadi zat/partikel yang aman bagi lingkungan.
bayangkan apa jadinya bumi ini jika tidak ada mikroba pengurai?sampah dan bangkai bertumpuk disekitar kita,menebarkan bau busuk dan wabah penyakit merajalela
Hal yang harus di perhatikan ;
-jangan memnasukan benda plastik,karet ,filter roko,kertas dll.kedalam closet sebab benda-benda tersebut sulit/tak dapat di uraikanoleh mikroba pengurai.
-jangan tuangkan karbol,lysol kedalam closet sebab bersifat anti-septic(mematikan bakteri,termasuk mematikan mikroba penghancur yang ada di dalam septictank)sehingga septicteank cepat penuh dan bau.
-
Dalam setiap pekerjaan konstruksi, hampir selalu ditemui pekerjaan galian tanah. Misalkan saja yang paling mudah untuk dijumpai adalah dalam...
-
Atap merupakan komponen wajib yang harus dimiliki oleh rumah tinggal. Ada bermacam jenis bahan yang digunakan sebagai penutup atap, yang pal...
-
Untuk persiapan membangun, biasanya diperlukan perhitungan terlebih dahulu agar nantinya bisa memperkirakan biaya yang di butuhkan. Bagi mas...